3 Negara Penjajah yang Pernah Dijajah
Penjajahan adalah bentuk perampokan,
kekerasan, penindasan dan dilakukan juga dengan penyebaran agama oleh penjajah
dengan paksaan dan penipuan terhadap kaum pribumi. Penjajahan dianggap sah oleh
penjajah tapi tetap melanggar HAM. Di era abad pertengahan, penjajahan selalu
dilakukan oleh negara-negara Kristen dari Eropa. Hasil dari penjajahan berupa
rempah-rempah; barang berharga seperti emas, permata atau berlian; kaum pribumi
yang dijadikan budak dan bentuk perampokan lainnya dibawa oleh negara-negara
penjajah untuk memajukan negara-negara penjajah. Maka tak heran, bila
negara-negara penjajah dari Barat menjadi maju dan kaya raya di dunia.
Penjajahan selalu mendapat perlawanan oleh warga lokal yang dijajah. Baiklah,
inilah 3 Negara Penjajah yang Pernah
Dijajah :
1.
Britania Raya
Britania Raya pernah dijajah oleh
Kerajaan Romawi dari 43-410 Masehi atau selama 367 tahun karena orang-orang
Romawi tertarik terhadap timah, emas dan ingin Britania Raya sebagai salah satu
provinsi Kerajaan Romawi. Pada abad ke-5 Masehi, Kerajaan Romawi berhasil
ditumbangkan oleh suku-suku Jermanik.
Pada abad ke-17, Britania Raya
tertarik untuk pergi ke seluruh dunia agar dapat memajukan negaranya. Satu per
satu negeri-negeri merdeka jatuh ke tangan Britania. Pembantaian, pemerkosaan,
perampokan dan bentuk diskriminasi lainnya dilakukan. Dari 200 negara di dunia saat ini, hanya 22
negara yang sama sekali tak pernah dijajah Britania Raya seperti Guatemala,
Tajikistan, Kepulauan Marshall dan Luksemburg. Atau sekitar 90% negara di
seluruh dunia pernah dijajah Britania Raya, maka tak heran bila agama Kristen
tersebar ke seluruh dunia. Ya, Kristen disebarkan lewat penjajahan. Ironis. Hal
ini berdasarkan dari laporan Stuart Laycock dalam bukunya berjudul "All
Countries We've Ever Invaded And the Few Never Got Round To".
Pada Perang Dunia 1 (1914-1918),
Britania Raya bersama negara-negara Sekutu berhasil memenangkan pertempuran,
menghancurkan Kesultanan Turki Ustmani dan menyerahkan Palestina kepada Bangsa
Zionis Yahudi. Perang Dunia II terjadi dan kemenangan berada di pihak Britania
Raya dan negara-negara Sekutu membuat Britania Raya menjadi negara kuat di
Eropa.
Setelah Perang Dunia II usai, Britania
Raya membantu Belanda untuk menjajah Indonesia lagi. Britania Raya mengira
bahwa Indonesia akan sangat mudah ditaklukan sehingaa Britania Raya menyerang
Surabaya (Indonesia) dengan harapan Surabaya akan lumpuh pada hari ke-3. Namun,
Pasukan Mujahidin yang dipimpin oleh para Ulama mampu menghancurka Tentara
Inggris. 3 minggu kemudian, Britania Raya menyerah dan tak akan menyerang
Indonesia. Perang itu bernama Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10
November 1945. Kota Surabaya pun disebut Kota Pahlawan.
2. Belanda
Spanyol menjajah Belanda selama
bertahun-tahun dan Belanda berhasil memerdekakan diri dari Spanyol pada 26 Juli
1581. Belanda terlibat perang kemerdekaan dengan Spanyol selama 80 tahun
(1568-1648) sehingga Spanyol melarang Belanda untuk membeli rempah-rempah di
Lisbon. Belanda diakui merdeka dari
Spanyol pada 30 Januari 1648. Belanda pun dalam keadaan yang sangat parah dan
miskin.
Seorang penjelajah Belanda yang ikut
pelayaran Portugis sampai di India bernama Jan Huygen Van Lischoten menulis
buku berjudul "Itinerario, Voyage Ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels
Indiens" (Catatan perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis). Buku ini
membuat orang-orang Belanda sangat tertarik dan tergiur untuk menguasai
rempah-rempah Indonesia. Pada 22 Juni 1596, Cournelis de Houtman dengan 4 kapal
dagang dan 249 orang awak kapal dari Belanda singgah di Banten. Rakyat Banten yang dipimpin oleh Sultan
Kesultanan banten menyambut baik kedatangan mereka. Namun, kebaikan Kesultanan
Banten terhadap Belanda dibalas dengan penjajahan. Perusahaan dagan milik Belanda bernama
Verenigde Oost Indishe Compagni (VOC) berdiri dari tahun 1602 sampai 31
Desember 1799.
Selama Belanda menjajah Indonesia,
selama itu pula warga lokal melawan Belanda dan ribuan korban tewas. Perang
Paderi (1821-1837), Perang Diponegoro atau Perang Jawa (1825-1830), Perang di
Jambi (1833-1907), Perang di Lampung
(1834-1856), Perang di Lombok (1843-1894), Perang Puputan di Bali (1846-1908), Perang
di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (1852-1908), Perang di Sumatera
Utara (1872-1904), Perang di Tanah Batak (1878-1907), dan Perang Aceh
(1873-1912) adalah perang-perang yang dilakukan oleh mayoritas Umat Islam. Umat
Hindu dan Budha melawan Belanda yang berpusat di Bali sedangkan orang-orang
Kristen lokal menjadi pelayan paling setia kepada Belanda sehingga orang-orang
Kristen lokal hidup nyaman dan dijamin oleh Belanda.
Pada abad ke-19, Belanda menjadi
bagian dari wilayah Kerajaan Perancis di era Napoleon Bonaparte. Pada Mei 1940,
Pasukan NAZI Jerman menguasai Belanda dan ratu Belanda takut dan mengungsi di
Inggris sementara rakyat Belanda mendapatkan kekerasan dari NAZI Jerman.
Belanda takut pada Jepang sehingga hengkang dari Indonesia pada tahun 1942.
Indonesia merdeka membuat orang-orang
Kristen lokal khawatir karena tak dijamin oleh Belanda maka orang-orang Kristen
lokal membantu setiap keinginan Belanda untuk menjajah Indonesia lagi. Sekali
lagi, Kristen adalah agama penjajah dan akan selalu menjajah dengan cara yang
lebih halus dan menyebarkan agama sesat mereka di Indonesia.
3. Amerika
Serikat
Amerika Serikat merdeka dari Inggris
pada 4 Juli 1776 dan diakui pada 3 September 1785 setelah Amerika Serikat
berhasil mengalahkan pasukan Inggris dalam Perang Revolusi (19 April 1775-3
September 1783). Amerika Serikat merupakan negra republik konstisional federal
yang terdiri dari 50 negara bagian dan 1 distrik federal. Amerika Serikat
menjajah Filipina selama 48 tahun (1898-1946). Amerika Serikat bersama
negara-negara Sekutu berhasil menang dalam Perang Dunia I (1914-1918), Perang
Dunia II (1937-1945). Dan, Amerika Serikat terlibat Perang Dingin (1947-1991)
dengan Uni Soviet sehingga Uni Soviet tumbang membuat Amerika Serikat menjadi
negara terkuat di dunia.
Meskipun Amerika Serikat sebagai
negara terkuat tapi Indonesia berani menentang Amerika Serikat di era Presiden
Pertama di Indonesia, Soekarno. Amerika Serikat menyusun rencana untuk
menggulingkan Soekarno dari jabatannya sebagai presiden Indonesia. Rencana
Amerika Serikat pun berhasil dan Suharto mengganti Soekarno sebagai presiden.
Kontrak pertama yang disetujui Soeharto adalah menyetujui perusahaan tambang
milik Amerika Serikat untuk merampok emas, tembaga, perak dan uranium di Papua
barat. Rakyat Indonesia tetap miskin dijerat hutang besar sementara Amerika
Serikat semakin kaya.
Amerika Serikat melancarkan perang
melawan teroris yang aslinya adalah perang melawan Islam. Irak, Afghanistan,
Pakistan diserang Amerika Serikat dengan dalih memerangi teroris namun
faktanya, Amerika Serikat ingin merampok minyak bumi di negara-negara Muslim
dan dibalik perang yang dilancarkan oleh negara-negara Kristen pasti ada para
pendeta Kristen yang selalu siap menyebarkan agama sesat mereka. .Hubungan
Indonesia dan Amerika Serikat pun semakin erat setelah Barack Obama yang pernah
tinggal di Indonesia terpilih menjadi presiden. Tapi itu hanya siasat agar
Indonesia menerima Amerika Serikat sebagai kawan tapi merugikan Indonesia.
Mengapa Kristen
disebarkan melalui penjajahan, perampokan, penindasan, penipuan dan cara biadap
lainnya ??? Inilah jawabannya :
"Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa menjadi murid-Ku dan baptislah mereka dengan
nama Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Dan ajarkalah mereka melakukan sesuatu uang
telah Kuperintahkan kepadamu" [Matius pasal 28 ayat 19-20]
Ayat setan inilah yang selalu menjadi
motivasi Kristen untuk disebarkan ke seluruh dunia meski orang-orang NON
Kristen telah memeluk agama lain. DR. Runyadi Hutasoit dsebagai pendeta dan
ketua Partai Damai Sejahtera (PDS) yang gagal masuk ke Pemilihan Umum 2014 di
Indonesia menyatakan, "Sudah saatnya istana negara terpampang lukisan
Yesus atau lukisan perjamuan kudus, sudah saatnya di istana berkumandang lagu
pujian dan penyembahan bagi sang raja di surga, sudah saatnya dari istana
negara dinaikkan doa-doa syukur ! Sudah saatnya di istana merdeka diadakan
kebaktian, ibadah, persekutuan doa dari orang-orang Kristen ! Ingat ! Kita
adalah pemenang mari kita bersatu dan mari kita bergandengan tangan !''
Pada tahun 2020, orang-orang Kristen
ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara Kristen Republik Indonesia. Maka tak
heran, orang-orang Kristen menjadikan Irian sebagai Tanah Yesus yang
dijanjikan, mereka menjadi para pejabat baik pusat atau daerah dan mereka sudah
menyebar ke seluruh Indonesia. Media-media yang mereka miliki menonjolkan sosok
Jokowi sebagai calon presiden di Indonesia dan dibiayai oleh para pengusaha
Kristen Cina dengan harapan agar Ahok menjadi gubernur di Jakarta dan
gereja-gereja ilegal bertebaran di Jakarta. HT (CEO MNC group) dari Partai
Hanura menjadi calon wakil presiden pada Pemilihan Umum 2014. Dari era
penjajahan hingga detik ini, orang-orang Kristen ingin menjadi mayoritas
penguasa di negeri ini. Setelah mereka gagal memasukkan orang-orang atheis di
Eropa sebagai Kristen.
Posted on
-
115 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)